Rabu, 17 Februari 2016

Teks Eksplanasi Proses Terjadinya Angin Puting Beliung beserta struktur dan ciri kebahasaannya

KD 4.2 Memproduksi teks eksplanasi kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan di buat baik lisan maupun tulisan.

Proses Terjadinya Angin Puting Beliung

Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin puting beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. (http://srichandrapawitri.blogspot.com)

Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul. Akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (http://idkf.bogor.com)
 “Dalam fase tumbuh, awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun dan titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.” (http://artikel.okeschool.com)
Pada fase dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan sehingga hujan turun dan menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun. Temperatur massa udara yang turun ini lebih dingin dari udara sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul arus geser memuntir dan membentuk pusaran. Kemudian, arus udara ini berputar semakin cepat, mirip sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai angin puting beliung. Terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air. (http://artikel.okeschool.com)
“Pada fase punah, tidak ada massa udara naik. Massa udara yang turun meluas di seluruh awan kemudian kondensasi berhenti. Udara yang turun melemah sehingga berakhirlah pertumbuhan awan.” (http://artikel.okeschool.com)
Angin puting beliung sering terjadi di Indonesia dan menyebabkan berbagai kerusakan. Kerusakan itu diantaranya menyebabkan korban jiwa, robohnya bangunan, pohon tumbang, kerugian material dan merusak apa saja yang disentuhnya.




1.     Struktur Dan Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi Kompleks

Tabel 1 : Struktur Teks Eksplanasi Kompleks “Proses Terjadinya Angin Puting Beliung”.
No.
Struktur Teks
Contoh dalam Kalimat
1.
Judul
Proses terjadinya angin puting beliung.
2.
Pernyataan umum
Definisi :
Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah.

Karakteristik :
Angin puting beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
3.
Penjelasan
Mengapa :
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul. Akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Bagaimana :
Dalam fase tumbuh, awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.
Pada fase dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan. Hujan turun menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun. Temperatur massa udara yang turun ini lebih dingin dari udara sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul arus geser memuntir, membentuk pusaran. Kemudian arus udara ini berputar semakin cepat, mirip sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai angin puting beliung. Terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air .
Pada fase punah, tidak ada massa udara naik. Massa udara yang
turun meluas di seluruh awan. Kondensasi berhenti. Udara yang
turun melemah hingga berakhirlah pertumbuhan awan.
4.
Penutup
Interpretasi :
Angin puting beliung sering terjadi di Indonesia dan menyebabkan berbagai kerusakan. Kerusakan itu diantaranya menyebabkan korban jiwa,  robohnya bangunan, pohon tumbang, kerugian material dan merusak apa saja yang disentuhnya.



Tabel 2 : Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi Kompleks “Proses Terjadinya Angin Puting Beliung”.
No.
Ciri Kebahasaan
Contoh dalam Kalimat
1.
Istilah
1. kolom : batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. (http://pu.bantulkab.go.id)
2. cumulonimbus : sebuah awan vertikal menjulang yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. (http://id.wikipedia.org)
3. langka : jarang didapat, jarang ditemukan ,jarang terjadi. (http://www.artikata.com)
4. cumulus : awan yang bentuknya seperti bunga kol. (http://id.wikipedia.org)
5. corong : alat laboratorium berbentuk kerucut dan berakhir dengan tabung yang sempit. (http://romansakimia.blogspot.com)
6. puing-puing : kepingan atau sisa peninggalan reruntuhan bangunan, gedung, pesawat terbang, dan sebagainya. (http://artikata1.blogspot.com)
7. pancaroba : masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau. (http://id.wikipedia.com)
8. pengap : serasa penuh sesak ,kurang mendapat udara dari luar. (http://www.kamusbesar.com)
9. radiasi : energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
10. pergolakan : keadaan tidak tenang. (http://www.artikata.com)
11. kecepatan : besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah.  (http://id.wikipedia.org)
12. kristal : suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. (http://id.wikipedia.org)
13. temperatur : suatu ukuran panas/dinginnya keadaan suatu benda, entah itu benda gas, benda padat atau benda cair. (https://id.answers.yahoo.com)
14. kondensasi : perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat, seperti gas (atau uap) menjadi cairan. (http://id.wikipedia.org)
15. material : zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. (http://id.wikipedia.org)

Sumber :

2.
Konjungsi Sebab-Akibat
- Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
- Pada fase dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan sehingga hujan turun dan menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun.
- Udara yang turun melemah sehingga berakhirlah pertumbuhan awan.

3.
Kondisi atau Fenomena
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.

4.
Kondisi Urutan atau Sekuen
- Akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi.
- Massa udara yang turun meluas di seluruh awan kemudian kondensasi berhenti.


2. Kata Kerja Material Dan Relasional

Tabel 3 : Kata Kerja Material Dan Kata Kerja Relasional .
No.
Kata Kerja Material
Kata Kerja Relasional
1
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
Pada fase dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan sehingga hujan turun dan menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun.

2
Angin puting beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.

Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
3
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.


4
Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul arus geser memuntir dan membentuk pusaran.

5
Massa udara yang turun meluas di seluruh awan kemudian kondensasi berhenti.

6
Udara yang turun melemah sehingga berakhirlah pertumbuhan awan.



3. Konjungsi Lain (Konjungsi Koordinasi, Korelasi, Subordinasi, dan  Antar Kalimat)

Tabel 4 :Konjungsi Koordinasi.
No.
Kalimat
Konjungsi koordinasi
1.
Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah.

pemilihan
2.
Arus udara yang turun dengan kecepatan tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

penambahan





Tabel 5 :Konjungsi Subordinasi.
No.
Kalimat
Konjungsi Subordinasi
1.
Angin puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan permukaan tanah.

alat
2.
Massa udara yang turun meluas di seluruh awan kemudian kondensasi berhenti.

waktu
3.
Hujan belum turun dan titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.

atributif
4.
Temperatur massa udara yang turun ini lebih dingin dari udara sekelilingnya.

perbandingan
5.
Pada fase dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke puncak awan sehingga hujan turun dan menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun.

Hasil atau akibat
6.
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.

sebab

Tabel 6 :Konjungsi Antar Kalimat.
No.
Kalimat
Konjungsi Antar Kalimat
1.
Kemudian, arus udara ini berputar semakin cepat, mirip sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai angin puting beliung.

kemudian




DAFTAR PUSTAKA
http://idkf.bogor.net(2005)”Angin Puting Beliung”diakses pada tanggal 10 Februari        2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Awan_kumulonimbus(2014)diakses pada tanggal 18 Februari             2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Awan_kumulus(2014) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan(2013)diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://pu.bantulkab.go.id/berita/96-kolom-bangunan-pengertian-jenis-dan-fungsinya(2014)            diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensasi(2013) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Kristal(2015) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://www.artikata.com/arti-337455-langka.html(2014) diakses pada tanggal 18 Februari             2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Pancaroba(2012) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://www.kamusbesar.com/29488/pengap (2014)diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://artikel.okeschool.com(2014)” Pengertian Penyebab dan Proses Terjadinya Angin                  Puting Beliung”diakses pada tanggal 10 Februari 2015 .
http://artikata1.blogspot.com/2012/08/pengertian-puing.html diakses pada tanggal 18         Februari 2015 .
http://www.artikata.com/arti-364510-pergolakan.html(2013) diakses pada tanggal 18         Februari 2015 .
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/1-1(2013)   diakses            pada tanggal 18 Februari 2015 .

http://srichandrapawitri.blogspot.com(2014)” Teks Eksplanasi tentang Bencana Alam -      Angin Puting Beliung ”diakses pada tanggal 10 Februari 2015

https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120226071808AAXks7S(2012) diakses        pada tanggal 18 Februari 2015 .


Semoga bermanfaat ... :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar