KD 4.2
Memproduksi teks eksplanasi kompleks yang koheren sesuai dengan karakteristik teks
yang akan di buat baik lisan maupun tulisan.
Proses Terjadinya Angin Puting
Beliung
Angin puting beliung adalah
kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka dari
dasar awan cumulus dengan permukaan tanah. Angin puting beliung
muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang terlihat jelas yang ujungnya menyentuh
bumi menyempit dan sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing. (http://srichandrapawitri.blogspot.com)
Angin
puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang
hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul. Akibat radiasi
matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan
tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan
yang cukup tinggi. Arus udara yang turun dengan kecepatan tinggi
menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak. (http://idkf.bogor.com)
“Dalam
fase tumbuh, awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun
dan titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara
yang naik ke atas puncak awan.” (http://artikel.okeschool.com)
Pada fase
dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke
puncak awan sehingga hujan turun dan menimbulkan gaya gesek antara arus udara
naik dan turun. Temperatur massa udara yang turun ini lebih dingin dari
udara sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul arus
geser memuntir dan membentuk pusaran. Kemudian, arus udara ini berputar semakin
cepat, mirip sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai angin puting beliung.
Terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air. (http://artikel.okeschool.com)
“Pada fase punah, tidak ada massa udara naik.
Massa udara yang turun meluas di seluruh awan kemudian kondensasi berhenti.
Udara yang turun melemah sehingga berakhirlah pertumbuhan awan.” (http://artikel.okeschool.com)
Angin puting beliung sering terjadi di
Indonesia dan menyebabkan berbagai kerusakan. Kerusakan itu diantaranya
menyebabkan korban jiwa, robohnya bangunan, pohon tumbang, kerugian material
dan merusak apa saja yang disentuhnya.
1. Struktur
Dan Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi Kompleks
Tabel 1 : Struktur Teks Eksplanasi
Kompleks “Proses Terjadinya Angin Puting Beliung”.
No.
|
Struktur Teks
|
Contoh dalam Kalimat
|
1.
|
Judul
|
Proses
terjadinya angin puting beliung.
|
2.
|
Pernyataan umum
|
Definisi :
Angin
puting beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang
membentuk hubungan antara awan cumulonimbus atau
dalam kejadian langka dari dasar awan cumulus dengan
permukaan tanah.
Karakteristik
:
Angin
puting beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang
terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan sering
dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
|
3.
|
Penjelasan
|
Mengapa :
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba
karena pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
Akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal,
selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik
dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun
dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba
dan berjalan secara acak.
Bagaimana :
Dalam fase
tumbuh, awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun,
titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang
naik ke atas puncak awan.
Pada fase
dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke
puncak awan. Hujan turun menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan
turun. Temperatur massa udara yang turun ini lebih dingin dari udara
sekelilingnya. Antara arus udara yang naik dan turun dapat timbul arus geser
memuntir, membentuk pusaran. Kemudian arus udara ini berputar semakin cepat,
mirip sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai angin puting beliung.
Terkadang disertai hujan deras yang membentuk pancaran air .
Pada fase
punah, tidak ada massa udara naik. Massa udara yang
turun meluas
di seluruh awan. Kondensasi berhenti. Udara yang
turun melemah
hingga berakhirlah pertumbuhan awan.
|
4.
|
Penutup
|
Interpretasi
:
Angin puting
beliung sering terjadi di Indonesia dan menyebabkan berbagai kerusakan. Kerusakan
itu diantaranya menyebabkan korban jiwa,
robohnya bangunan, pohon tumbang, kerugian material dan merusak
apa saja yang disentuhnya.
|
Tabel 2 : Ciri Kebahasaan Teks
Eksplanasi Kompleks “Proses Terjadinya Angin Puting Beliung”.
No.
|
Ciri Kebahasaan
|
Contoh dalam Kalimat
|
1.
|
Istilah
|
1. kolom : batang tekan vertikal dari rangka struktur yang
memikul beban dari balok. (http://pu.bantulkab.go.id)
2. cumulonimbus : sebuah awan vertikal menjulang yang sangat
tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya. (http://id.wikipedia.org)
5. corong : alat laboratorium berbentuk kerucut dan berakhir
dengan tabung yang sempit. (http://romansakimia.blogspot.com)
6. puing-puing : kepingan atau sisa peninggalan reruntuhan
bangunan, gedung, pesawat terbang, dan sebagainya. (http://artikata1.blogspot.com)
7. pancaroba : masa peralihan antara dua musim utama di daerah
iklim muson, yaitu antara musim penghujan dan musim kemarau. (http://id.wikipedia.com)
9. radiasi : energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
11. kecepatan : besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat
benda berpindah. (http://id.wikipedia.org)
12. kristal : suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. (http://id.wikipedia.org)
13. temperatur : suatu ukuran panas/dinginnya keadaan suatu benda,
entah itu benda gas, benda padat atau benda cair. (https://id.answers.yahoo.com)
14. kondensasi : perubahan wujud benda ke wujud yang lebih padat,
seperti gas (atau uap) menjadi cairan. (http://id.wikipedia.org)
15. material : zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat
darinya, atau barang yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu. (http://id.wikipedia.org)
Sumber :
|
2.
|
Konjungsi Sebab-Akibat
|
- Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena pada siang hari suhu udara panas,
pengap, dan awan hitam mengumpul.
- Pada fase
dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke
puncak awan sehingga hujan turun dan
menimbulkan gaya gesek antara arus udara naik dan turun.
- Udara yang
turun melemah sehingga berakhirlah
pertumbuhan awan.
|
3.
|
Kondisi atau Fenomena
|
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
|
4.
|
Kondisi Urutan atau Sekuen
|
- Akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara
vertikal, selanjutnya di dalam awan
tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang
cukup tinggi.
- Massa udara
yang turun meluas di seluruh awan kemudian kondensasi
berhenti.
|
2. Kata Kerja Material Dan
Relasional
Tabel 3 : Kata Kerja Material Dan
Kata Kerja Relasional .
No.
|
Kata Kerja Material
|
Kata Kerja Relasional
|
1
|
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
|
Pada fase
dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke
puncak awan sehingga hujan turun dan menimbulkan gaya gesek antara
arus udara naik dan turun.
|
2
|
Angin puting
beliung muncul dalam banyak ukuran namun umumnya berbentuk corong kondensasi yang
terlihat jelas yang ujungnya yang menyentuh bumi menyempit dan
sering dikelilingi oleh awan yang membawa puing-puing.
|
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
|
3
|
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
|
|
4
|
Antara arus
udara yang naik dan turun dapat timbul arus geser memuntir dan membentuk
pusaran.
|
|
5
|
Massa udara
yang turun meluas di seluruh awan kemudian kondensasi berhenti.
|
|
6
|
Udara yang
turun melemah sehingga berakhirlah pertumbuhan awan.
|
3.
Konjungsi Lain (Konjungsi Koordinasi, Korelasi, Subordinasi, dan Antar Kalimat)
Tabel 4 :Konjungsi Koordinasi.
No.
|
Kalimat
|
Konjungsi koordinasi
|
1.
|
Angin puting
beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan
antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian
langka dari dasar awan cumulus dengan
permukaan tanah.
|
pemilihan
|
2.
|
Arus udara yang turun dengan kecepatan tinggi menghembus ke
permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.
|
penambahan
|
Tabel 5 :Konjungsi Subordinasi.
No.
|
Kalimat
|
Konjungsi Subordinasi
|
1.
|
Angin puting
beliung adalah kolom udara yang berputar kencang yang membentuk hubungan
antara awan cumulonimbus atau dalam kejadian langka
dari dasar awan cumulus dengan permukaan
tanah.
|
alat
|
2.
|
Massa udara
yang turun meluas di seluruh awan kemudian kondensasi berhenti.
|
waktu
|
3.
|
Hujan belum
turun dan titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang
naik ke atas puncak awan.
|
atributif
|
4.
|
Temperatur
massa udara yang turun ini lebih dingin dari udara
sekelilingnya.
|
perbandingan
|
5.
|
Pada fase
dewasa atau masak, titik-titik air tidak tertahan lagi oleh udara naik ke
puncak awan sehingga hujan turun dan menimbulkan gaya gesek antara
arus udara naik dan turun.
|
Hasil atau akibat
|
6.
|
Angin puting beliung biasanya terjadi pada musim pancaroba karena
pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul.
|
sebab
|
Tabel 6 :Konjungsi Antar Kalimat.
No.
|
Kalimat
|
Konjungsi Antar Kalimat
|
1.
|
Kemudian, arus udara
ini berputar semakin cepat, mirip sebuah siklon yang “menjilat” bumi sebagai
angin puting beliung.
|
kemudian
|
DAFTAR PUSTAKA
http://idkf.bogor.net(2005)”Angin Puting Beliung”diakses pada tanggal 10 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Awan_kumulonimbus(2014)diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Awan_kumulus(2014) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahan(2013)diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan(2014) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://pu.bantulkab.go.id/berita/96-kolom-bangunan-pengertian-jenis-dan-fungsinya(2014) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Kondensasi(2013) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Kristal(2015) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://www.artikata.com/arti-337455-langka.html(2014) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://id.wikipedia.org/wiki/Pancaroba(2012) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://www.kamusbesar.com/29488/pengap (2014)diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://artikel.okeschool.com(2014)” Pengertian Penyebab dan Proses Terjadinya Angin Puting Beliung”diakses pada tanggal 10 Februari 2015 .
http://artikata1.blogspot.com/2012/08/pengertian-puing.html diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://www.artikata.com/arti-364510-pergolakan.html(2013) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://www.batan.go.id/pusdiklat/elearning/proteksiradiasi/pengenalan_radiasi/1-1(2013) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
http://srichandrapawitri.blogspot.com(2014)” Teks Eksplanasi tentang Bencana Alam - Angin Puting Beliung ”diakses pada tanggal 10 Februari 2015
https://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20120226071808AAXks7S(2012) diakses pada tanggal 18 Februari 2015 .
Semoga bermanfaat ... :)